Jumat, 04 Januari 2008

AS Butuh Sistem Islami

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyatakan Amerika Serikat (AS) memerlukan kepemimpinan yang baru dengan mengedepankan pro perdamaian. "Presiden George W Bush menciptakan konflik dan pemicu masalah di dunia, hingga AS memerlukan pemimpin yang baru," katanya dalam acara "Refleksi Awal Tahun 2008, Merajut Kebersamaan dalam Perbedaan untuk Perdamaian Dunia", di Jakarta, Kamis. (antara, 03/01/2008)

KOMENTAR : Bukan hanya pemimpin, sistem negaranya pun perlu diubah. Ganti dengan Sistem Islami. Gaya memimpin "keras" yang dijalankan selama ini bersumber dari sistem kapitalisme yang menghalalkan segala cara. Karena itu, Buang Sistem Kapitalisme, ganti dengan Sistem Islam

Hukuman Fisik Hak Khalifah


"Salah besar kalau mereka yang dianggap sesat itu dibakar dan dipukuli, karena itu merupakan tindakan kriminal namanya," kata Menag dalam acara Hari Amal Bakti Departemen Agama ke-62 di Jakarta, Kamis (antara, 03/01/2008)


KOMENTAR : Saudara kita yang sesat sudah semestinya disadarkan dan diluruskan kembali oleh kita. Ajak mereka ke shirotol mustaqqiim. Pemberian hukuman secara fisik hanya dapat dilakukan oleh pemegang sholahiyat (kewenangan) yaitu Kholifah, Sang Pemimpin Kaum Muslimin.

Pemerintah Gak Perhatian


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak bisa disalahkan terkait tindak kekerasan yang menimpa pengikut aliran Ahmadiyah. "Sebenarnya kasus penyerangan terhadap Ahmadiyah tidak dapat ditimpakan kesalahannya kepada MUI karena keputusan yang menetapkan Ahmadiyah sebagai aliran menyimpang telah ada sejak tahun `80-an," kata Hasyim di Jakarta, Rabu. (antara, 02/01/2008)


KOMENTAR : Ya pak, MUI tidak bisa disalahkan. Tindakan anarkis masyarakat muncul akibat pemerintah tidak bertindak apa-apa atas apa yang terjadi di tengah masyarakat. Masyarakat ingin diperhatikan pemerintah. Pemerintahnya sibuk dengan urusan masing-masing, apalagi jelang pemilu seperti tahun 2008 ini.

Rabu, 02 Januari 2008

Kapitalisme Bukan Arah Yang Benar


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2008 tidak perlu dikhawatirkan karena perekonomian nasional sudah pada arah yang benar dengan terus menguatnya fundamental ekonomi dan terbukti mampu bertahan dari berbagai gejolak ekonomi dunia. (RoL, 02/01/2008)


KOMENTAR : Sepertinya tidak akan bertahan lama, Pak! Segera ganti sistemnya dengan Sistem Ekonomi Islam. Itu baru namanya berada pada arah yang benar. Allah pun akan Ridho kepada kita.

Kebiasaan Buruk Dalam Demokrasi


Tahun 2008 diprediksi menjadi titik awal dari ketegangan situasi politik dalam negeri, berkaitan dengan menjelang Pemilu dan Pilpres 2009. Tahun ini juga akan diwarnai dengan meningkatnya manuver yang dilakukan para elite politik.
Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ary Dwipayana, ketegangan akan terjadi baik di lingkungan internal pemerintah maupun partai besar. Dalam pemerintahan, ketegangan akan muncul manakala hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Jusuf Kalla semakin tidak harmonis terkait dengan persiapan mereka menghadapi hajatan besar demokrasi nasional 2009. (RoL, 02/01/2008)

KOMENTAR : Itulah Kebiasaan Buruk dari sistem Demokrasi Liberal yang berlandaskan Kapitalisme, selalu saja menciptakan persahabatan dan hubungan yang semu dan tidak tahan lama. Hanya akan bertahan, selama masih ada kepentingan yang sama-sama ingin dicapai. Jargonnya adalah "Tidak ada kawan yang sejati, yang ada adalah Kepentingan Sejati". Huhh... manusia! Tidak ingatkah akan Firman Allah yang menyatakan bahwa manusia diciptakan itu bersaudara??! Tidak ingatkah bahwa hidup di dunia ini hanya semantara ??!