Sabtu, 30 Agustus 2008

Dapatkan Informasi Awal Ramadhan 1429 H











Insya Allah, Hizbut-Tahrir.or.id bersama Kantor Media Informasi Hizbut Tahrir akan menyampaikan informasi hilal Ramadhan al-Mubarak berdasarkan ru'yat global. Nantikan beritanya pada Sabtu Malam sampai Ahad dini hari, 30/31 Agustus 2008, bertepatan dengan akhir 29 Sya'ban 1429 H

Kamis, 14 Agustus 2008

Jaminan Kesehatan Masyarakat

INFO:
Tak ingin kasus meninggal di jalan akibat rumah sakit yang dituju sudah penuh, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor berencana membuat pelayanan kesehatan online. Jadi, masyarakat dengan mudah mengetahui rumah sakit yang masih menyediakan kamar kosong. (Radar Bogor, 13/08/2008)

KOMENTAR:
Banyaknya kasus meninggal masyarakat yang berobat ke rumah sakit seringkali diakibatkan oleh tidak terjangkaunya biaya berobat yang ditetapkan oleh Rumah Sakit. Jaminan kesehatan yang dilakukan pemerintah belum mampu memberikan pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat, mengingat sering terkendalanya pengurusan layanan kesehatan tersebut. “Warga miskin di luar data Jaminan Kesehatan Masyarakat tidak akan menerima pelayanan kesehatan gratis dari rumah sakit,” kata Bupati Sukabumi, Sukmawijaya (Jurnal Bogor, 12/08/2008)

.

Polisi Sahabat Rakyat

INFO:
Agar polisi sukses melaksanakan seluruh tugasnya, maka seluruh anggota Polisi harus dekat dengan rakyat. (Radar Bogor, 11/08/2008)

KOMENTAR:
Polisi ‘dibiayai’ gunakan uang rakyat. Polisi bagian dari rakyat. Polisi harus bela rakyat. Polisi jangan mata-matai rakyat. Polisi jangan jadi alat kepentingan asing. Polisi sahabat rakyat. Polisi ciptaan Allah. Polisi juga dihisab oleh Allah. Polisi harus masuk syurga

Minimnya Pendidikan Politik bagi Generasi Muda

INFO:
Bagi Deti dan Teti, dua siswi SMK Ibnu Aqil Ciomas, Pilbup Bogor 24 Agustus merupakan pengalaman pertama mereka dalam memilih calon pemimpin secara langsung. Sementara mengenai visi misi dan janji-janji pasangan calon bupati selama kampanye, mereka mengaku bisa mengerti dan menyatakan mempunyai pilihan sesuai kriterianya. “Yang penting jujur dan amanah, tapi jangan omdo alias omong doang,” kata Teti. (Radar Bogor, 13/08/2008)

KOMENTAR:
Betapa sederhananya harapan pemilih pemula tersebut. Sikap seperti ini lebih dikarenakan oleh minimnya pendidikan politik pada rakyat. Partai Politik yang memiliki tugas pendidikan politik ini tidak melakukan fungsinya, mereka lebih disibukkan dengan aktivitas yang terkait dengan pemilu/pilkada dan perebutan kursi kepemimpinan.

Jangan Sulitkan Rakyat

INFO:
Pasangan Diani-Ru’yat berjalan kaki menuju kantor KPU Kota Bogor untuk melakukan pendaftaran Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bogor. “Kami tidak ingin aktivitas masyarakat terganggu akibat proses pendaftaran calon. Kami menghormati masukan dari semua pihak, sehingga Diani-Ru’yat rela berjalan kaki,” ujar Sekretaris Tim Sukses Diani-Ru’yat, Aly Yusuf. (Radar Bogor, 11/08/2008)

KOMENTAR:
Semoga sikap memahami rakyat ini tidak terbatas saat melakukan proses kampanye. Rakyat sangat berharap bahwa pemimpinnya memiliki sikap yang senantiasa memberikan tauladan yang baik dalam kehidupan serta tidak menyulitkan rakyat. Pengawalan yang ketat terhadap pejabat, sejatinya mengandung unsur mengganggu masyarakat. Beda dengan pemimpin yang dicintai rakyat, maka pengawalan tersebut dirasa tidak diperlukan lagi.

Rabu, 13 Agustus 2008

Pejabat Panik hadapi fenomena Golput

INFO:
Ketua MPR Hidayat Nurwahid: "Golput akan menjadi sangat kontraproduktif. Sebab, Pemilu menghadirkan anggaran dan sumber daya yang sangat besar" (detik.com, 24/07/2008)

KOMENTAR:
Sebelumnya Megawati menyatakan orang golput tidak boleh jadi WNI. Juga Ketua KPU Abdul Hafiz: "Golput tidak pernah melahirkan pemimpin yang baik" (Detik.com, 17/07/2008)
TERLIHAT, para pejabat panik dengan fenomena golput.
Mestinya, mereka sadari bahwa kepercayaan rakyat pada proses demokrasi tersebut terus turun atau TIDAK PERCAYA

"Jual" Aset Rakyat untuk Pemilu?

INFO:
Faisal Basri, Pengamat dan Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia: "Privatisasi BUMN dan menjual saham BUMN pada pihak asing adalah upaya Parpol mencari uang menjelang Pemilu" (Rakyat Merdeka, 28/07/2008)

KOMENTAR :
Dalam Sistem Demokrasi, Pemilu merupakan "industri politik".
Aset rakyat digunakan untuk kepentingan Partai.
Padahal dalam Islam sangat jelas, fungsi Partai merupakan alat untuk dakwah Islam dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar demi kepentingan rakyat (QS Ali Imran : 110)

Rabu, 06 Agustus 2008

Parpol Usung "Kepentingannya" !!

INFO :
Pengamat Politik IndoBarometer Mohammad Qodari menyalahkan peran partai politik dalam merekrut artis maju sebagai kandidat dalam Pilkada. Qodari melihat hal tersebut merupakan kegagalan parpol dalam mengagendakan regenerasi di tubuh partai. Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani menilai perekrutan artis menunjukkan cara berpikir yang instan dari parpol. Selain juga menunjukkan kegagalan parpol melakukan kaderisasi dari bawah (SINDO, 06/08/2008)

KOMENTAR :
Sebenarnya parpol tidak mengusung siapa pun, yang mereka usung adalah kepentingan parpol. Bahkan, Parpol tidak peduli “kerusakan” pengelolaan negara/daerah yang akan dihasilkan dari kesalahan memilih kandidat pemimpin.

Pejabat HARUS Jujur

INFO :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih memberi waktu kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dan Menteri Kehutanan M.S. Kaban. Kedua menteri tersebut diminta memberikan keterangan sejujur-jujurnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan tuduhan menerima aliran dana Bank Indonesia (BI). (Radar Bogor, 05/08/2008)

KOMENTAR :
Sudah suatu kemestian bahwa setiap Pejabat Negara memiliki kejujuran. Jabatan harus dipandang sebagai amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Rakyat dan Allah SWT.

Idealisme Parpol, Sudah HILANG !

INFO:
Penolakan Kasasi Muhammad Sahid menjadi angin segar bagi beberapa tokoh politik di Kota Bogor yang berniat menjadi F2. Sebab, calon terkuat pendamping Dody adalah Dedi Supriadi yang notabene anggota periode Sahid. Sejak itulah muncul nama Erik Irawan Sughanda. Selain dia, sempat berhembus nama Helmi Soetikno, Ustadz Abdul Wadud, dan Ridwan Ibrahim. (Radar Bogor, 05/08/2008)

KOMENTAR :
Tarik Ulur kepentingan sering dilakukan oleh Partai Politik. Pragmatisme dan kepentingan duniawi menjadi hal-hal yang biasa diutamakan. Parpol menjadi nampak “bodoh” saat menentukan wakil-wakil yang akan diangkat. Lihat saja, mereka begitu mudah menentukan calon pemimpin yang diusungnya hanya dengan mengandalkan popularitas, sehingga tidak aneh jika artis pun bisa ikut pilkada dan pemilu. Idealisme sudah pudar!

Senin, 04 Agustus 2008

Khilafah menyatukan Umat dan Menyejahterakan

INFO:
Presiden SBY: "Jika negara-negara muslim bersatu, kemampuan/potensi ini bisa sangat bermanfaat untuk menciptakan perdamaian dunia, bukan justru menjadi pusat lokasi konflik dunia" (Republika, 31/07/2008)

KOMENTAR :
Benar, Ummat Islam yang saat ini terpecah jadi lebih 50 negara muslim, dulu pernah BERSATU dalam teritorial, pemikiran, perasaan dan aturan, yaitu KHILAFAH sebagai institusi pemersatu umat Islam, selama 12 Abad. Karenanya KHILAFAH selain WAJIB juga sangat DIBUTUHKAN saat ini.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Pilkada = "Industri Politik"

INFO:
Dr. Siti Zuhro, Koordinator Peneliti - The Habibie Centre-: "Kami menemukan fakta (Pilgub JATIM) masyarakat tidak lagi menganggap Kiai sebagai panutan dalam mencoblos"..... "Yang menang sebenarnya investor politik, partai besar tidak lagi jaminan (INDOPOS, 01/08/2008)

KOMENTAR :
Bukti Nyata dalam Demokrasi, Pemilu/Pilkada dijadikan "INDUSTRI POLITIK". Proses Politik negara "DIDIKTE" kepentingan PEMILIK MODAL (Investor. Peran ULAMA tidak diberi tempat, bahkan ditiadakan.

Golput karena tidak Percaya Parpol dan Elite Politik

INFO:
Golput di Jatim secara keseluruhan sebesar 39.2% dari jumlah pemilih yang terdaftar. Dari suara yang terkumpul, tidak ada pasangan yang meraih lebih dari 30%, paling tinggi 25.52% (KOMPAS, 24/07/2008)

KOMENTAR :
lagi-lagi GOLPUT yang menang. Tambah lagi bukti nyata, bahwa Rakyat TIDAK PERCAYA kepada Parpol dan Elite.