Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Juli 2008

Adu Domba untuk Bela Ahmadiyah

INFO: Syafii Maarif: “Saya akan bela sepenuhnya Ahmadiyah jika mereka dzalimi, dirampok dan keluarga mereka diusir. Ini perbuatan biadab karena pengikut Ahmadiyah itu punya hak yang sama dengan WNI yang lain” (Republika, 29/4/2008)

KOMENTAR:
1) Syafi’i telah proklamirkan diri sebagai pembela Ahmadiyah
2) Syafi’i gagal bedakan kebebasan beragama dengan pengacak-acakan agama seperti yang dilakukan Ahmadiyah
3) Kelambanan Pemerintah berekses pada kekerasan yang mestinya tidak terjadi
4) Awas adu domba lewat “tokoh” pembela kesesatan.

Kebohongan Publik oleh Ahmadiyah

INFO : Jubir Ahmadiyah Syamsir Ali: “Tadzkirah kedudukannya tidak sama dengan Al Qur’an, tadzkirah hanyalah kumpulan qiyas atau ijma” (TVOne 29/04/2008 ‘Apa Kabar Indonesia’ pkl 7)

KOMENTAR:
Ini “kedustaan nyata!” alias kebohongan Publik. Isi tadzkirah itu sudah sangat jelas adalah penggalan al Qur’an yang dibolak-balik urutan letaknya dan ditelikung isinya lalu dinisbatkan kepada Mirza Ghulam Ahmad! Jadi, bagaimana mungkin dapat disebut qiyas atau ijma?

TIDAK TEGASnya Pemerintah

INFO: M. Atho Mudzhar, Ka Litbang Depag, kepada Radio Nederland Wereldomroep: “Pemerintah RI memutuskan tidak melarang gerakan moderat Islam Ahmadiyah” (Hidayatullah.com,7/6/08). Kejakgung Hendarman S: “Kalau pun SKB keluar, Ahmadiyah tidak dibubarkan tapi dibekukan” (RCTI 7/6/08)
KOMENTAR :
1) Media Asing sebut Ahmadiyah sebagai “Islam Moderat”
2) Tidak jelas, apa maksud “tidak dilarang” atau “dibekukan”.
Terlihat pemerintah memang TIDAK TEGAS padahal jelas-jelas Ahmadiyah menodai Islam

TIDAK SERIUSnya Pemerintah

INFO: Reporter TransTV mengelaborasi/menelusuri SKB tentang Pembubaran Ahmadiyah. Ternyata sampai Rabu 5 Juni 2008 TIDAK ADA KEJELASAN tentang SKB tersebut baik di Depag, Depdagri maupun kejagung. Bahkan, Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng mengaku Presiden belum pernah menerima draft SKB tersebut (TransTV 5/6/08)

KOMENTAR:

Ternyata sangat Jelas, Pemerintah memang TIDAK SERIUS terkait SKB tersebut. Padahal, kelambanan Pemerintah inilah BIANG MASALAH insiden di Monas 1 Juni 2008

Ahmadiyah SESAT dari Islam

INFO: 1) MUI meminta Pemerintah SEGERA keluarkan SKB tentang Pembubaran Ahmadiyah, 2) Prof. Din Syamsuddin akan berdialog dengan Ahmadiyah (TVOne 6/6/08 pk 00.20)

KOMENTAR:
Yang diperlukan dan mendesak adalah Penetapan bahwa Ahmadiyah SESAT dari Islam, karenanya HARUS dibubarkan. Lalu orang-orangnya diajak dialog untuk kembali pada kebenaran (ruju’ ilal haq)

Rusaknya Negara Sekuler

INFO : Menteri Agama maftuh Basyuni: “SKB bukan untuk membubarkan Ahmadiyah. Pemerintah ‘kan tidak punya hak sama sekali untuk bubarkan Ahmadiyah. Kami menunggu situasi reda untuk umumkan SKB” (NU Online, 13/05/2008 pkl 16.00)

KOMENTAR :
Inilah NEGARA SEKULER. Penodaan terhadap agama dibiarkan oleh negara/penguasa. Semua kebijakan (termasuk kebijakan “penistaan+penodaan” agama) selalu BISA dikompromikan. SKB nampaknya akan keluar / diterbitkan, tapi BUKAN untuk melarangnya. WASPADA!