INFO:
Lembaga Survey Indonesia (LSI) : Berbagai Partai Politik Islam disarankan berani keluar dari pasar utama (captive market)-nya, jika ingin mencapai target menjadi parpol dengan perolehan suara besar (KOMPAS, 26/09/2008)
KOMENTAR:
Langkah ini tepat jika Partai Politik Islam ingin mencapai kemenangan semu yang penuh dengan pragmatisme. Sehingga pada suatu saat nanti, akan terjadi kondisi masyarakat yang dipimpin oleh Partai Politik Islam tapi tidak menggunakan dan memperhatikan Islam itu sendiri. Keterjebakan pada sistem sering terjadi pada kondisi seperti itu.
Tentunya, Parpol Islam harus memahami secara benar dan mendalam tentang tujuan dan maksud pendirian partai. Jangan pudarkan Idealisme partai dengan kepentingan pragmatis sesaat.
Demikian pula, masyarakat harus mampu, mau dan memahami bahwa HANYA Parpol Islam yang memperjuangkan umat Islam-lah yang LAYAK dipilih.-
Tampilkan postingan dengan label Partai Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Partai Politik. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 27 September 2008
Rabu, 13 Agustus 2008
"Jual" Aset Rakyat untuk Pemilu?
INFO:
Faisal Basri, Pengamat dan Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia: "Privatisasi BUMN dan menjual saham BUMN pada pihak asing adalah upaya Parpol mencari uang menjelang Pemilu" (Rakyat Merdeka, 28/07/2008)
KOMENTAR :
Dalam Sistem Demokrasi, Pemilu merupakan "industri politik".
Aset rakyat digunakan untuk kepentingan Partai.
Padahal dalam Islam sangat jelas, fungsi Partai merupakan alat untuk dakwah Islam dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar demi kepentingan rakyat (QS Ali Imran : 110)
Faisal Basri, Pengamat dan Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia: "Privatisasi BUMN dan menjual saham BUMN pada pihak asing adalah upaya Parpol mencari uang menjelang Pemilu" (Rakyat Merdeka, 28/07/2008)
KOMENTAR :
Dalam Sistem Demokrasi, Pemilu merupakan "industri politik".
Aset rakyat digunakan untuk kepentingan Partai.
Padahal dalam Islam sangat jelas, fungsi Partai merupakan alat untuk dakwah Islam dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar demi kepentingan rakyat (QS Ali Imran : 110)
Rabu, 06 Agustus 2008
Parpol Usung "Kepentingannya" !!
INFO :
Pengamat Politik IndoBarometer Mohammad Qodari menyalahkan peran partai politik dalam merekrut artis maju sebagai kandidat dalam Pilkada. Qodari melihat hal tersebut merupakan kegagalan parpol dalam mengagendakan regenerasi di tubuh partai. Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani menilai perekrutan artis menunjukkan cara berpikir yang instan dari parpol. Selain juga menunjukkan kegagalan parpol melakukan kaderisasi dari bawah (SINDO, 06/08/2008)
KOMENTAR :
Sebenarnya parpol tidak mengusung siapa pun, yang mereka usung adalah kepentingan parpol. Bahkan, Parpol tidak peduli “kerusakan” pengelolaan negara/daerah yang akan dihasilkan dari kesalahan memilih kandidat pemimpin.
Pengamat Politik IndoBarometer Mohammad Qodari menyalahkan peran partai politik dalam merekrut artis maju sebagai kandidat dalam Pilkada. Qodari melihat hal tersebut merupakan kegagalan parpol dalam mengagendakan regenerasi di tubuh partai. Direktur Eksekutif LSI Saiful Mujani menilai perekrutan artis menunjukkan cara berpikir yang instan dari parpol. Selain juga menunjukkan kegagalan parpol melakukan kaderisasi dari bawah (SINDO, 06/08/2008)
KOMENTAR :
Sebenarnya parpol tidak mengusung siapa pun, yang mereka usung adalah kepentingan parpol. Bahkan, Parpol tidak peduli “kerusakan” pengelolaan negara/daerah yang akan dihasilkan dari kesalahan memilih kandidat pemimpin.
Rabu, 09 Juli 2008
Industri Politik Kapitalisme
INFO : Pasangan CaGub JATIM Soekarwo - Saifullah Yusuf telah menghabiskan dana Rp 1,3 triliun dan Total semua pasangan Cagub jatim Rp 5 Triliun, mengalahkan dana kampanye Capres AS: Barack Obama Rp 2,5 Triliun, Hillary Rp 1,8 Triliun, McCain Rp 932Miliar (Kompas, 08/07/2008)
KOMENTAR :
Inilah Bukti, PILKADA sebagai "Industri Politik" Kapitalisme.
Uang Untuk Kekuasaan dan Kekuasan Untuk Uang.
Rakyat hanya diingat saat Pilkada/Pemilu, itupun hanya untuk menjaring suara saja.
KOMENTAR :
Inilah Bukti, PILKADA sebagai "Industri Politik" Kapitalisme.
Uang Untuk Kekuasaan dan Kekuasan Untuk Uang.
Rakyat hanya diingat saat Pilkada/Pemilu, itupun hanya untuk menjaring suara saja.
Kamis, 26 Juni 2008
Koalisi Salah Kaprah
INFO : Partai Golkar mengusulkan agar Presiden SBY segera mengkaji ulang keberadaan koalisi parpol pendukung pemerintah. Langkah itu perlu dilakukan lantaran saat ini anggota koalisi terkesan tidak memiliki komitmen kebersamaan dalam mendukung pemerintah. Wakil Ketua mum DPP Partai GOlkar, Agung Laksono, menuturkan dalam logika koalisi, parpol pendukung pemerintah harus tahu betul tugasnya. Begitu pula, pihak yang didukung (pemerintah) harus juga memahami peran pendukungnya (SINDO, 26/06/2008)
KOMENTAR :
Koalisi untuk memperjuangkan kepnetingan rakyat dan Negara secara benar adalah sesuatu yang harus diwujudkan. Faktanya, koalisi lebih sering disalah-artikan untuk membela kepentingan pragmatis parpol yang bersangkutan
KOMENTAR :
Koalisi untuk memperjuangkan kepnetingan rakyat dan Negara secara benar adalah sesuatu yang harus diwujudkan. Faktanya, koalisi lebih sering disalah-artikan untuk membela kepentingan pragmatis parpol yang bersangkutan
Labels:
Demokrasi,
Kinerja Pemerintah,
Partai Politik,
Politik,
Pragmatis
Selasa, 24 Juni 2008
Hilangnya Idealisme PILKADA
INFO : Menjelang Pilwalkot Bogor, perkembangan menarik muncul. Pasangan Diani Budiarto-Ahmad Ru'yat terancam pecah, menyusul belum adanya dukungan tertulis dari Golkar dan PDIP untuk wakil Diani saat rapat akbar Parpol pengusung dan pendukung Diani di ruang pajajaran Hotel Salak, tadi malam (Radar Bogor, 20/06/2008)
KOMENTAR :
Tarik Menarik kepentingan kelompok sering terjadi dan dilakukan oleh Parpol saat jelang pemilihan kepala daerah/negara. Idealisme memilih pemimpin yang amanah dan mampu memimpin serta melakukan perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat sudah hilang
KOMENTAR :
Tarik Menarik kepentingan kelompok sering terjadi dan dilakukan oleh Parpol saat jelang pemilihan kepala daerah/negara. Idealisme memilih pemimpin yang amanah dan mampu memimpin serta melakukan perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat sudah hilang
Langganan:
Postingan (Atom)