INFO:
Peraih Hadiah NOBEL 2001, Guru Besar Ekonomi Columbia University, Joseph E. Stiglitz: "Neoliberalisme di ambang kematian, Negara-negara berkembang yang menerapkan kebijakan NEOLIBERAL mengalami: rugi, tertinggal pertumbuhan dan hanya dinikmati segelintir orang saja" (Koran Tempo, 14/07/2008)
KOMENTAR:
Herannya Indonesia justru makin mencengkeram NEOLIBERAL dalam kebijakan-kebijakannya, seperti: liberalisasi pendidikan, privatisasi BUMN, otonomi daerah, subsidi pada rakyat dihentikan, kebebasan pers yang kebablasan, dll.
Dibutuhkan ALTERNATIF Sistem, yakni ISLAM.
Jadi, orang yang peduli terhadap kebaikan INDONESIA akan serukan Syariat ISLAM
Tampilkan postingan dengan label Sistem Rusak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sistem Rusak. Tampilkan semua postingan
Selasa, 21 Oktober 2008
Sistem Kufur Mengubah Idealisme Parpol Islam
INFO:
PKS sudah memantapkan diri untuk menerima konsekuensi setelah berkoalisi dengan PDIP. Di antaranya PKS tidak mempersoalkan kepemimpinan perempuan dan siap menempatkan kadernya Hidayat Nur Wahid sebagai cawapres untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri (SINDO, 21/10/2008)
KOMENTAR:
Akibat larut dalam sistem, banyak partai yang mengubah 'idealismenya' menjadi pragmatis. Harapan umat pun sirna.
Hal yang terlupakan dan tidak disadari adalah demikian beratnya menanggung konsekuensi akibat melanggar larangan Allah mengangkat perempuan sebagai Kepala Negara
PKS sudah memantapkan diri untuk menerima konsekuensi setelah berkoalisi dengan PDIP. Di antaranya PKS tidak mempersoalkan kepemimpinan perempuan dan siap menempatkan kadernya Hidayat Nur Wahid sebagai cawapres untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri (SINDO, 21/10/2008)
KOMENTAR:
Akibat larut dalam sistem, banyak partai yang mengubah 'idealismenya' menjadi pragmatis. Harapan umat pun sirna.
Hal yang terlupakan dan tidak disadari adalah demikian beratnya menanggung konsekuensi akibat melanggar larangan Allah mengangkat perempuan sebagai Kepala Negara
Kamis, 24 Juli 2008
Kapitalisasi Sektor Kesehatan
INFO: Pengusiran 31 pasien oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dianggap bukti komersialisasi kesehatan tanah air. Rumah sakit pemerintah yang dijadikan rujukan bagi penderita kurang mampu itu membuat para pasien terkatung-katung. (Radar Bogor, 22/07/2008)
KOMENTAR :
Bukti lagi, memang negeri ini sedang diarahkan pada Kapitalisasi seluruh aspek kehidupan. Pemerintah dan pendukungnya “ingin membawa” Indonesia menjadi Negeri Penganut Kapitalisme murni. Padahal, tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa Kapitalisme dapat membawa kepada kebahagiaan dan kesejahteraan. Yang ada adalah Kapitalisme sering diterapkan dengan tidak terlepas dari cara-cara kotor dan merusak tatanan kehidupan masyarakat serta tidak menempatkan manusia sebagai manusia sebagaimana Islam yang berupaya mengatur kehidupan sesuai aturan Allah SWT Sang Pencipta.
KOMENTAR :
Bukti lagi, memang negeri ini sedang diarahkan pada Kapitalisasi seluruh aspek kehidupan. Pemerintah dan pendukungnya “ingin membawa” Indonesia menjadi Negeri Penganut Kapitalisme murni. Padahal, tidak ada satu pun bukti yang menunjukkan bahwa Kapitalisme dapat membawa kepada kebahagiaan dan kesejahteraan. Yang ada adalah Kapitalisme sering diterapkan dengan tidak terlepas dari cara-cara kotor dan merusak tatanan kehidupan masyarakat serta tidak menempatkan manusia sebagai manusia sebagaimana Islam yang berupaya mengatur kehidupan sesuai aturan Allah SWT Sang Pencipta.
Labels:
Kapitalisasi,
Kesehatan,
Rakyat Kecil,
Rumah Sakit,
Sistem Rusak
Rabu, 23 Juli 2008
Demokrasi HANCURKAN Bangsa
INFO:
"Pemerintah dari ACEH sampai PAPUA terjerat KORUPSI...."
Kwik Kian Gie: "Demokratisasi justru membuat bangsa ini kehilangan kedaulatan dalam politik, ekonomi dan budaya" (KOMPAS, 21/07/2008)
KOMENTAR:
Telah nyata kebobrokan DEMOKRASI.
Tapi mengapa demokrasi terus dielu-elukan? Saatnya terapkan aturan dan nilai ISLAM.
"Pemerintah dari ACEH sampai PAPUA terjerat KORUPSI...."
Kwik Kian Gie: "Demokratisasi justru membuat bangsa ini kehilangan kedaulatan dalam politik, ekonomi dan budaya" (KOMPAS, 21/07/2008)
KOMENTAR:
Telah nyata kebobrokan DEMOKRASI.
Tapi mengapa demokrasi terus dielu-elukan? Saatnya terapkan aturan dan nilai ISLAM.
Kamis, 10 Juli 2008
Penghamburan Uang Rakyat
INFO: Sekjen KPU, Suripto Bambang: "Anggaran Pemilu Legislatif & Pilpres 2009 sebesar Rp 14,1 Triliun". (Rakyat Merdeka, 09/07/2008)
KOMENTAR :
Uang Rakyat sebesar ini dihambur-hamburkan. Padahal DPR, Presiden dan Wapres TETAP TIDAK BERPIHAk kepada Rakyat.
Bila saja uang rakyat sejumlah itu digunakan untuk meningkatkan mutu sekolah, dimana masing-masing sekolah mendapat Rp 100 juta, maka akan ada 282.000 sekolah yang terbantu.
Belum lagi, uang rakyat dihamburkan untuk Pilkada.
KOMENTAR :
Uang Rakyat sebesar ini dihambur-hamburkan. Padahal DPR, Presiden dan Wapres TETAP TIDAK BERPIHAk kepada Rakyat.
Bila saja uang rakyat sejumlah itu digunakan untuk meningkatkan mutu sekolah, dimana masing-masing sekolah mendapat Rp 100 juta, maka akan ada 282.000 sekolah yang terbantu.
Belum lagi, uang rakyat dihamburkan untuk Pilkada.
Rabu, 09 Juli 2008
Industri Politik Kapitalisme
INFO : Pasangan CaGub JATIM Soekarwo - Saifullah Yusuf telah menghabiskan dana Rp 1,3 triliun dan Total semua pasangan Cagub jatim Rp 5 Triliun, mengalahkan dana kampanye Capres AS: Barack Obama Rp 2,5 Triliun, Hillary Rp 1,8 Triliun, McCain Rp 932Miliar (Kompas, 08/07/2008)
KOMENTAR :
Inilah Bukti, PILKADA sebagai "Industri Politik" Kapitalisme.
Uang Untuk Kekuasaan dan Kekuasan Untuk Uang.
Rakyat hanya diingat saat Pilkada/Pemilu, itupun hanya untuk menjaring suara saja.
KOMENTAR :
Inilah Bukti, PILKADA sebagai "Industri Politik" Kapitalisme.
Uang Untuk Kekuasaan dan Kekuasan Untuk Uang.
Rakyat hanya diingat saat Pilkada/Pemilu, itupun hanya untuk menjaring suara saja.
Senin, 07 Juli 2008
Demokrasi, Pilihan Baik?
INFO : Warga Perumahan Bukit Asri Rw 13 Desa Pagelaran Kec. Ciomas Kab. Bogor menggelar pemilihan ketua RW secara langsung. “Pemilihan Ketua RW secara langsung ini kita gelar sebagai ajang pembelajaran bagi masyarakat untuk berdemokrasi.” ujar anggota panitia pemilihan, Seno Herutomo (Radar Bogor, 25/06/2008)
KOMENTAR :
Kasihan umat ini. Memahami pemilihan umum hanya sebagai bentuk berdemokrasi. Padahal, Islam pun mengatur proses pemilihan umum dan mengaktegorikan pemilu sebagai salah satu dari beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menetapkan pemimpin daerah atau negara.
KOMENTAR :
Kasihan umat ini. Memahami pemilihan umum hanya sebagai bentuk berdemokrasi. Padahal, Islam pun mengatur proses pemilihan umum dan mengaktegorikan pemilu sebagai salah satu dari beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menetapkan pemimpin daerah atau negara.
Pemerintah Gak Mau Repot
INFO: Jusuf Kalla: “Kenaikan harga BBM tak berhubungan dengan Pemilu. Saya & SBY lebih baik berhenti jadi Presiden dan Wakil Presiden jika tak berani naikkan BBM yang memberatkan negara” (KOMPAS, 9/5/08)
KOMENTAR:
Pemerintah tidak mau menanggung beban, sehingga naikkan harga BBM yang memberatkan rakyat. “Pemerintah senang, rakyat meradang”. Tidakkah mereka ingat do’a Nabi: “Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku lalu ia membebani mereka, maka bebanilah ia ! (HR Muslim & Ahmad)
KOMENTAR:
Pemerintah tidak mau menanggung beban, sehingga naikkan harga BBM yang memberatkan rakyat. “Pemerintah senang, rakyat meradang”. Tidakkah mereka ingat do’a Nabi: “Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku lalu ia membebani mereka, maka bebanilah ia ! (HR Muslim & Ahmad)
Labels:
BBM,
Kapitalisme Rusak,
Kinerja Pemerintah,
Politik,
Sistem Rusak
Waspadai Rekayasa Opini Pojokkan Islam
INFO : Massa Abdul Ghafur menolak keputusan Mendagri yang memutuskan Ghafur kalah dalam pemilihan Gubernur Maluku Utara. Sebelumnya terjadi bentrok fisik antar pendukung kedua calon. Hari ini terjadi bentrok fisik antara pendukung Ghafur dengan Polisi (TVOne, 7/6/08)
KOMENTAR : Insiden Monas disebut Aksi Kekerasan hanya karena melibatkan massa Islam. Tapi kekerasan lain yang berdarah-darah dianggap biasa saja. Waspadai rekayasa opini untuk pojokkan Islam lewat media sedang digulirkan dan berjalan
KOMENTAR : Insiden Monas disebut Aksi Kekerasan hanya karena melibatkan massa Islam. Tapi kekerasan lain yang berdarah-darah dianggap biasa saja. Waspadai rekayasa opini untuk pojokkan Islam lewat media sedang digulirkan dan berjalan
Labels:
Kepentingan Asing,
Politik Opini,
Sistem Rusak,
Umat Islam
TIDAK TEGASnya Pemerintah
INFO: M. Atho Mudzhar, Ka Litbang Depag, kepada Radio Nederland Wereldomroep: “Pemerintah RI memutuskan tidak melarang gerakan moderat Islam Ahmadiyah” (Hidayatullah.com,7/6/08). Kejakgung Hendarman S: “Kalau pun SKB keluar, Ahmadiyah tidak dibubarkan tapi dibekukan” (RCTI 7/6/08)
KOMENTAR :
1) Media Asing sebut Ahmadiyah sebagai “Islam Moderat”
2) Tidak jelas, apa maksud “tidak dilarang” atau “dibekukan”.
Terlihat pemerintah memang TIDAK TEGAS padahal jelas-jelas Ahmadiyah menodai Islam
KOMENTAR :
1) Media Asing sebut Ahmadiyah sebagai “Islam Moderat”
2) Tidak jelas, apa maksud “tidak dilarang” atau “dibekukan”.
Terlihat pemerintah memang TIDAK TEGAS padahal jelas-jelas Ahmadiyah menodai Islam
Labels:
Ahmadiyah,
Kinerja Pemerintah,
Sistem Rusak,
SKB,
Umat Islam
Ahmadiyah SESAT dari Islam
INFO: 1) MUI meminta Pemerintah SEGERA keluarkan SKB tentang Pembubaran Ahmadiyah, 2) Prof. Din Syamsuddin akan berdialog dengan Ahmadiyah (TVOne 6/6/08 pk 00.20)
KOMENTAR:
Yang diperlukan dan mendesak adalah Penetapan bahwa Ahmadiyah SESAT dari Islam, karenanya HARUS dibubarkan. Lalu orang-orangnya diajak dialog untuk kembali pada kebenaran (ruju’ ilal haq)
KOMENTAR:
Yang diperlukan dan mendesak adalah Penetapan bahwa Ahmadiyah SESAT dari Islam, karenanya HARUS dibubarkan. Lalu orang-orangnya diajak dialog untuk kembali pada kebenaran (ruju’ ilal haq)
Labels:
Ahmadiyah,
Kesatuan Umat,
Kinerja Pemerintah,
Sistem Rusak,
Umat Islam
Bentrokan Akibat Kelambanan Pemerintah
INFO: Hamdan Zulfa (wakil Ketua Umum PBB): “Bentrokan antara AKKBB & FPI karena Pemerintah lamban tangani masalah Ahmadiyah”. Kapolres Jakpus Heru Winarko menyesalkan massa AKKBB karena mereka semula hanya berdemo di Bundaran HI tapi ternyata menuju ke monas juga (Republika 2/6/08)
KOMENTAR:
AKKBB adalah gabungan “sosialis, kristen dan kaum liberal”. Tapi, Zuhairi & Guntur Romli ‘mencatut’ nama NU. Ini tujuan mereka sesuai dengan rekomendasi Rand Corporation: “Adu Domba Tradisionalis dengan Modernis”
KOMENTAR:
AKKBB adalah gabungan “sosialis, kristen dan kaum liberal”. Tapi, Zuhairi & Guntur Romli ‘mencatut’ nama NU. Ini tujuan mereka sesuai dengan rekomendasi Rand Corporation: “Adu Domba Tradisionalis dengan Modernis”
Labels:
Adu Domba,
Demonstrasi,
Kinerja Pemerintah,
Sistem Rusak
Rabu, 25 Juni 2008
"Ulah" Kapitalis pada Rakyat Kecil
INFO : Sejumlah warga Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan memprotes ulah pengembang Bogor Nirwana Residence (BNR). Pasalnya, ada oknum BNR yang sering melakukan intimidasi kepada warga untuk menjual tanah kepada pengembang perumahan tersebut. Tak hanya itu, puluhan petani penggarap di Kelurahan Mulyaharja pun kehilangan mata pencaharian, karena sawah yang mereka garap digusur paksa oleh pihak BNR. Lahan yang digusur adalah padi siap panen seluas 5 hektare tanpa koordinasi dengan petani yang bersangkutan. (Radar Bogor, 25/06/2008)
KOMENTAR :
Para Kapitalis kembali "berulah". Rakyat Kecil tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperjuangkan hak-haknya. Pemerintah tidak peduli.
Lihatlah! Kapitalisme telah berhasil merusak tatanan kehidupan.....!!
KOMENTAR :
Para Kapitalis kembali "berulah". Rakyat Kecil tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperjuangkan hak-haknya. Pemerintah tidak peduli.
Lihatlah! Kapitalisme telah berhasil merusak tatanan kehidupan.....!!
Selasa, 24 Juni 2008
Liberalisme Merusak Kehidupan
INFO : Sejumlah warga RW 08 Desa Kotabatu Kec. Ciomas menyoroti keberadaan rumah ibadah di kawasan Kotabatu. Pasalnya, warga tak pernah memberikan izin persetujuan pembangunan tempat ibadah tersebut. “Mereka mengurus izin, tapi bukan izin tempat ibadah, melainkan izin tempat kursus bahasa Inggris & Mandarin”, ujar Sekdes Kotabatu Hunaan Ch. (Radar Bogor, 13/06/2008)
KOMENTAR:
Akibat Liberalisme, pemerintah SERING ABAI jaga aqidah umat Islam.
KOMENTAR:
Akibat Liberalisme, pemerintah SERING ABAI jaga aqidah umat Islam.
Hilangnya Idealisme PILKADA
INFO : Menjelang Pilwalkot Bogor, perkembangan menarik muncul. Pasangan Diani Budiarto-Ahmad Ru'yat terancam pecah, menyusul belum adanya dukungan tertulis dari Golkar dan PDIP untuk wakil Diani saat rapat akbar Parpol pengusung dan pendukung Diani di ruang pajajaran Hotel Salak, tadi malam (Radar Bogor, 20/06/2008)
KOMENTAR :
Tarik Menarik kepentingan kelompok sering terjadi dan dilakukan oleh Parpol saat jelang pemilihan kepala daerah/negara. Idealisme memilih pemimpin yang amanah dan mampu memimpin serta melakukan perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat sudah hilang
KOMENTAR :
Tarik Menarik kepentingan kelompok sering terjadi dan dilakukan oleh Parpol saat jelang pemilihan kepala daerah/negara. Idealisme memilih pemimpin yang amanah dan mampu memimpin serta melakukan perubahan mendasar pada kehidupan masyarakat sudah hilang
Langganan:
Postingan (Atom)