Tampilkan postingan dengan label Kapitalisme Rusak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kapitalisme Rusak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Oktober 2008

Indonesia Kena Krisis akibat Terapkan Kapitalisme

INFO:
Saat bertemu 2000 Veteran TNI di Kabupaten Malang, kemarin pagi, SBY membahas masalah ancaman krisis global yang bermula dari AS. Dia menyatakan, dunia ini kadang tidak adil. Dia mencontohkan, krisis yang sejatinya terjadi di AS juga berdampak ke Indonesia (Radar Bogor, 14/10/2008)

KOMENTAR:
AS adalah RAJA KAPITALISME. Indonesia adalah PENGANUT KAPITALISME.
Sehingga saat AS mengalami krisis akibat kapitalisme, bisa dipastikan Indonesia terkena dampaknya. Itulah KAPITALISME! TIDAK AKAN MAMPU menciptakan KEADILAN.

Momentum ini seharusnya menyadarkan kita, bahwa hanya Islam-lah satu-satunya ideologi yang bisa menyelamatkan dunia. Inilah saatnya Islam memimpin dunia, dan kepemimpinan itu pun akan hadir kembali dengan berdirinya Khilafah. Kini, umat pun semakin yakin, bahwa tidak ada harapan lagi, kecuali kepada Islam, setelah runtuhnya Sosialisme-Komunisme, dan rontoknya ekonomi Kapitalisme. Maka, the chalipate dream bukan hanya mimpi umat Islam, apalagi Hizbut Tahrir, tetapi telah menjadi mimpi dunia. Mimpi itu pun tinggal selangkah

Tabiat Buruk Demokrasi

INFO:
Memasuki hari keenam kampanye Pilwalkot Bogor kemarin, persaingan antar calon sudah mencapai level yang mengkhawatirkan. Saling jegal dengan cara merobek dan mencopot poster lawan kian marak (Radar Bogor, 14/10/2008)

KOMENTAR:
Menghalalkan segala cara dalam meraih segala sesuatu termasuk kekuasaan menjadi tabi'at asli dari demokrasi kapitalisme. Maka, apa lagi yang ditunggu untuk TERAPKAN SYARIAH?!

Selasa, 07 Oktober 2008

Krisis akibat Terapkan Kapitalisme

INFO :
Dampak krisis keuangan di Americka Serika terhadap perkonomian global semakin serius. Bank Indonesia bahkan mengakui krisis yang terjadi di luar prediksi mereka. Gejolak yang terjadi saat ini berbeda dengan krisis yang terjadi pada 1997-1998. Titik pusat krisis 1997-1998 berada di Asia, termasuk Indonesia, sedangkan krisis keuangan saat ini episentrumnya di AS, tutur Gubernur Bank Indonesia Budiono. (SINDO, 06/10/2008)

KOMENTAR :
Kedua krisis tersebut sama-sama disebabkan oleh sistem Kapitalisme yang semakin menunjukkan kebobrokan dan kelemahannya. Tentunya, karena dibuat dan dirumuskan oleh manusia, Kapitalisme pun sedang menuju kehancurannya, seperti yang telah dialami Sosialisme. Saatnya Syariah Islam kembali diterapkan dalam kehidupan.

Sabtu, 27 September 2008

Yuk, Kembali Ke Syariah!

INFO:
"Saya adalah seorang yang memercayai pasar bebas sehingga insting saya menolak campur tangan pemerintah. Akan tetapi, ini bukanlah situasi yang normal. Pasar tidak berfungsi baik sehingga kepercayaan investor hilang," kata Presiden Bush (KOMPAS, 23/09/2008)

KOMENTAR:
Sistem Kapitalisme yang diterapkan pemerintah AS adalah hasil produksi "otak manusia". Sehinga saat diterapkan akan ditemukan berbagai kelemahan yang mengakibatkan kehancuran hidup manusia. Hal ini terjadi karena "otak manusia" memang mengandung kekurangan, kelemahan, kekhilafan, dan keterbatasan yang akan berimplikasi kepada produk yang dihasilkannya. Selain itu perasaan dan insting sering mendominasi dalam proses penggunaan "otak manusia".
Karena itu, serahkanlah pengaturan hidup manusia kepada Allah SWT Sang Pencipta seluruh manusia (termasuk orang yang merumuskan sistem Kapitalisme). Aturlah hidup manusia dengan Aturan yang telah Allah tetapkan.
Mengapa? Karena Allah sajalah yang mengetahui apa saja yang terbaik untuk manusia. mengetahui apa yang dibutuhkan manusia, mengetahui apa yang menjadi kelemahan manusia. Sehingga, Aturan Allah bisa dipastikan terhindar dari kelemahan, kecacatan, kekurangan dan keterbatasan.
Kapitalisme sudah GAGAL, Saatnya ISLAM MENGATUR KEHIDUPAN INI!

ARTIKEL TERKAIT:
1. KHUTBAH IDUL FITRI 1429 H : KAPITALISEM DI UJUNG TANDUK, KHILAFAH DI DEPAN MATA
2. KENISCAYAAN RUNTUHNYA KAPITALISME
3. PENTINGNYA MEMPERHATIKAN AL QUR'AN
-.-

Kamis, 25 September 2008

Ekonomi Islam tahan terhadap Krisis

INFO:
Dampak Krisis Keuangan Global secara tak langsung berimbas terhadap Indonesia. Dibutuhkan daya tahan menghadapi krisis (SINDO, 22/09/2008)

KOMENTAR:
Hanya Ekonomi yang dijalankan berdasarkan Syariat Islam yang memiliki daya tahan dan kehandalan. Saatnya Kapitalisme DIGANTIKAN oleh ISLAM.
Maka, Ayat-ayat Allah mana lagi yang akan kalian dustakan (QS Arrahman)

Artikel Terkait:
1. Krisis Kapitalisme
-,

Rabu, 09 Juli 2008

Industri Politik Kapitalisme

INFO : Pasangan CaGub JATIM Soekarwo - Saifullah Yusuf telah menghabiskan dana Rp 1,3 triliun dan Total semua pasangan Cagub jatim Rp 5 Triliun, mengalahkan dana kampanye Capres AS: Barack Obama Rp 2,5 Triliun, Hillary Rp 1,8 Triliun, McCain Rp 932Miliar (Kompas, 08/07/2008)

KOMENTAR :
Inilah Bukti, PILKADA sebagai "Industri Politik" Kapitalisme.
Uang Untuk Kekuasaan dan Kekuasan Untuk Uang.
Rakyat hanya diingat saat Pilkada/Pemilu, itupun hanya untuk menjaring suara saja.

Senin, 07 Juli 2008

Perilaku Buruk Para Pengusaha

INFO : Sejumlah warga Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan memprotes ulah Pengembang Bogor Nirwana Residence. “Warga di wilayah kami resah karena selalu diintimidasi agar menjual tanahnya kepada BNR,” ujar Ketua Kelompok Tani Cibeureum Jempol Kelurahan Mulyaharja Amin. (Radar Bogor, 25/06/2008)

KOMENTAR :
Penggunaan cara kekerasan kerap kali dilakukan oleh pengusaha untuk melancarkan bisnisnya. Halal-haram tidak lagi menjadi patokan. Kapitalisme telah berhasil menciptakan perilaku buruk para pengusaha.

Pemerintah Gak Mau Repot

INFO: Jusuf Kalla: “Kenaikan harga BBM tak berhubungan dengan Pemilu. Saya & SBY lebih baik berhenti jadi Presiden dan Wakil Presiden jika tak berani naikkan BBM yang memberatkan negara” (KOMPAS, 9/5/08)

KOMENTAR:
Pemerintah tidak mau menanggung beban, sehingga naikkan harga BBM yang memberatkan rakyat. “Pemerintah senang, rakyat meradang”. Tidakkah mereka ingat do’a Nabi: “Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku lalu ia membebani mereka, maka bebanilah ia ! (HR Muslim & Ahmad)

Selasa, 01 Juli 2008

Pemilik Modal "Berkuasa"

INFO: PT Pertamina (Persero) akhirnya merealisasikan rencananya menaikkan harga elpiji kemasan tabung ukuran 12 kilogram (kg). Mulai hari ini, perusahaan migas pelat merah itu menentapkan harga Rp 5.250 per kg dari sebelumnya Rp 4.250. Dengan begitu, harga elpiji tabung 12 kg naik, dari Rp 51 ribu menjadi Rp 63 ribu. Langkah Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg menarik perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Hal yang disorot adalah mengapa penetapan harga elpiji 12 kg yang menyangkut hajat hidup orang banyak dilakukan Pertamina, bukan pemerintah. (Radar Bogor, 01/07/2008)

KOMENTAR: Dengan Kapitalisme, Pengusaha memperoleh "kekuasaan". Pemerintahan dijalankan berdasarkan "keinginan" pemilik modal. Rakyat dirugikan! Padahal yang memiliki kekayaan alam di negeri ini adalah rakyat! Tidak ada hak bagi pemerintah untuk menjual kekayaan alam tanpa persetujuan rakyat. SAATNYA TINGGALKAN KAPITALISME!!

Kamis, 26 Juni 2008

Milik Rakyat, Kembalikan pada Rakyat

INFO : Pemerintah akan merestrukturisasi tarif listrik pada 2010 dengan mencabut subsidi untuk pelanggan mampudan menerapkan tarif secara regional. "Jika tidak, konsekuensinya subsidi listrik justru akan semakin besar dan terus-menerus membebani negara." tandas Nanda Avianto Wicaksono dari Lembaga Penelitian dan pengkajian ReforMiner Institute (SINDO, 13/06/2008)

KOMENTAR:
Aneh, negara tidak mau dibebani rakyat. Salah satu tugas negara adalah mengurusi rakyat. Dana apa yang dikelola negara sejatinya adalah milik rakyat. Sudah semestinya negara berupaya keras mensejahterakan rakyat.

Patuhi Kepentingan Asing, Tinggi Ongkosnya

INFO : Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sengaja memperbesar volume premium dan solar bersubsidi pada 2009 untuk menjaga agar tekanan inflasi tidak begitu tinggi. "Bicara tentang penghematan tentu kita harus melihat apakah ongkosnya kemudian menghambat kegiatan ekonomi, munculnya inflasi dan lain-lain," ujarnya (SINDO, 13/06/2008)

KOMENTAR : Hal ini mestinya disadari pemerintah sejak awal. Faktanya kenaikan harga BBM, akibat dicabutnya subsidi, semakin mempersulit masyarakat dan meningkatkan angka Kemiskinan. Fakta ini harus senantiasa dilihat dan diperhatikan. Jangan "melihat" kepentingan Asing dan Pengusaha saja

Rabu, 25 Juni 2008

"Ulah" Kapitalis pada Rakyat Kecil

INFO : Sejumlah warga Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan memprotes ulah pengembang Bogor Nirwana Residence (BNR). Pasalnya, ada oknum BNR yang sering melakukan intimidasi kepada warga untuk menjual tanah kepada pengembang perumahan tersebut. Tak hanya itu, puluhan petani penggarap di Kelurahan Mulyaharja pun kehilangan mata pencaharian, karena sawah yang mereka garap digusur paksa oleh pihak BNR. Lahan yang digusur adalah padi siap panen seluas 5 hektare tanpa koordinasi dengan petani yang bersangkutan. (Radar Bogor, 25/06/2008)

KOMENTAR :
Para Kapitalis kembali "berulah". Rakyat Kecil tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperjuangkan hak-haknya. Pemerintah tidak peduli.
Lihatlah! Kapitalisme telah berhasil merusak tatanan kehidupan.....!!

Sabtu, 21 Juni 2008

Jamu Palsu akibat Kapitalistik

54 produk jamu berbahaya tidak saja berbahaya bagi kesehatan, tapi juga mencantumkan nomor registrasi fiktif. Tentu saja hal itu sudah melanggar ketentuan yang ada. “Produk ini hanya menempel nomor registrasi Departemen yang fiktif. Tidak sesuai bahkan tidak tercantum pada daftar registrasi yang dimiliki Depkes. Jelas hal ini sudah melanggar, maka itu produk ini harus segera dimusnahkan dari pasaran,” jelas Kasi Perdagangan Disperindagkop Kota Bogor, Suminto. (Radar Bogor, 18/06/2008)

KOMENTAR :
1) Perekonomian yang dijalankan secara kapitalistik, dan
2) Fungsi pengawasan & perlindungan pemerintah yang tidak berjalan dgn semestinya, Adalah dua penyebab munculnya praktik-praktik bisnis yang tidak memandang halal dan haram di tengah masyarakat.

Rabu, 09 April 2008

Rakyat Ditindas, Penguasa & Pengusaha Diuntungkan

Sebagian warga yang tanahnya tergerus proyek Tol Bogor Ring Road (BRR) masih mengumpat, meski sudah menerima ganti rugi. Mereka juga merasa terpaksa melepas tanah dan bangunannya setelah ditakut-takuti dan kerap menerima intimidasi. Umumnya, mereka merasa tidak dilibatkan dalam penentuan harga dan kurang mendapat sosialisasi masalah penzonaan. Ada juga yang menjual tanahnya karena takut menerima pembayaran dari pengadilan (Radar Bogor.com, 05/04/2008)

KOMENTAR : Rakyat selalu menjadi pihak yang tertindas. Penguasa dan Pengusaha yang diuntungkan. Pemerintah lebih rela mengalokasikan dana yang lebih besar kepada hal-hal yang terkait dengan Penguasa dan Pengusaha, contoh alokasi dana untuk BLBI dan Peremajaan Mesin Tekstil. Tetapi TIDAK untuk Rakyat! Rakyat selalu diminta berkorban lebih besar

Senin, 31 Maret 2008

Kapitalis-Sekuler Ciptakan Manusia Rakus

Aparat Polresta Sukabumi berhasil mengamankan sekitar 16 ribu liter bahan bakar minyak tanah bersubsidi. Penyitaan dilakukan petugas menyusul kepemilikan bahan bakar tersebut tidak dilengkapi dokumen resmi. Diduga bahan bakar itu akan disalurkan pemiliknya ke sejumlah perusahaan industri. (Jurnal Bogor, 17/03/2008)

KOMENTAR : Kapitalis-Sekuler “berhasil” membentuk watak masyarakat menjadi rakus dan tidak peduli kepada sesama. Masihkah percaya kepada Kapitalis-Sekuler? Padahal Allah telah memberikan aturan yang sangat baik dan cocok untuk manusia. Yang mampu memposisikan manusia sebagai manusia.

Sabtu, 08 Maret 2008

Pemimpin Negara Harus Membela Kepentingan Rakyat

"Saya pernah berdiskusi dengan orang dari Kejaksaan Agung, menurutnya SBY sekarang ini tidak mau membuka kasus BLBI karena SBY menghormati presiden yang sebelumnya menjabat," ujar Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskat) UGM DennyIndrayana, dalam diskusi mingguan Radio Trijaya, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3/2008). (OKEZONE, 08/03/2008)

KOMENTAR : Mudah-mudahan dugaan tersebut SALAH !? Jika benar, sungguh disayangkan sekali sikap tersebut bisa muncul pada diri seorang Pemimpin Negara. Jangan memutuskan dan mengambil kebijakan dengan mengedepankan kepentingan! Sikap tersebut hanya ada pada diri orang yang menganut kapitalisme. Memang masih percaya dengan Kapitalisme yang telah menunjukkan kerusakan dan kehancuran di dunia ini???!