INFO:
"Keberadaan kelas SBI sangat memberatkan para pelajar. Para Siswa yang akan masuk kelas SBI diwajibkan memiliki laptop sendiri. Ini kan memberatkan," kata Siswa SMKN 1Cibinong Septian (Jurnal Bogor, 25/07/2008)
KOMENTAR:
"Kesalahkaprahan" dalam peningkatan kualitas pendidikan sedang terjadi di Indonesia. Mereka berpikir internasionalisasi pendidikan akan meningkatkan SDM Indonesia. Yang terjadi malah kapitalisasi pendidikan. Ujungnya, tanggungjawab pendidikan beralih dari pemerintah ke rakyat
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Selasa, 29 Juli 2008
Kamis, 24 Juli 2008
Bisnis Buku : Pengusaha Untung, Siswa "Rugi"
INFO : “Buku yang hak ciptanya sudah dibeli harganya murah dan bisa difotokopi atau dicari di internet. Masa berlakunya juga minimal 5 tahun. Jadi, tidak setiap tahun ganti buku,” kata Kabid Dikdas Disdik Chasrodi.
KOMENTAR :
Ganti buku tiap tahun merupakan permasalahan menyulitkan yang sering dirasakan oleh orang tua siswa. Yang diuntungkan hanya para pengusaha dan perantara. Sedangkan siswa tidak memperoleh manfaat perubahan dan penggantian buku tersebut secara signifikan
KOMENTAR :
Ganti buku tiap tahun merupakan permasalahan menyulitkan yang sering dirasakan oleh orang tua siswa. Yang diuntungkan hanya para pengusaha dan perantara. Sedangkan siswa tidak memperoleh manfaat perubahan dan penggantian buku tersebut secara signifikan
Pemerintah Lakukan Kapitalisasi Pendidikan
INFO: Sekolah dengan klasifikasi SSN (Sekolah Standar nasional) dan RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dijadikan setiap oknum sekolah untuk memungut biaya tak terhingga dari orangtua siswa. Dengan dalih sekolah yang berkualitas dan fasilitas yang juga lebih dari standar, sekolah negeri seperti dilegalkan memungut uang lebih kepada orangtua siswa (radar Bogor, 21/07/2008)
KOMENTAR:
Langkah kapitalisasi pendidikan semakin jelas tengah dilakukan oleh pemerintah. Arahnya, pemerintah “ingin bebas” dari menanggung beban pengembangan pendidikan bagi anak bangsa. Subsidi pendidikan perlahan tapi pasti dihilangkan. Inilah ciri mendasar dari sistem Kapitalisme yang “sangat membenci” subsidi bagi rakyat. Mereka berpikir dengan adanya subsidi dari pemerintah untuk rakyatnya, akan menghilangkan kesempatan para pengusaha untuk berbisnis di bidang tersebut.
KOMENTAR:
Langkah kapitalisasi pendidikan semakin jelas tengah dilakukan oleh pemerintah. Arahnya, pemerintah “ingin bebas” dari menanggung beban pengembangan pendidikan bagi anak bangsa. Subsidi pendidikan perlahan tapi pasti dihilangkan. Inilah ciri mendasar dari sistem Kapitalisme yang “sangat membenci” subsidi bagi rakyat. Mereka berpikir dengan adanya subsidi dari pemerintah untuk rakyatnya, akan menghilangkan kesempatan para pengusaha untuk berbisnis di bidang tersebut.
Labels:
Kapitalisasi,
Pendidikan,
Rakyat Kecil,
Sekolah
Langganan:
Postingan (Atom)