Rabu, 08 Oktober 2008

Kompromistis akibat Kepentingan Sesaat

INFO :
Menjelang putaran dua Pilbup Bogor, konsolidasi terus digalang tim sukses pasangan Nungki-Endang (Nu Sae) dan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman). Tiga pasangan yang gagal ke putaran dua yakni Djurus (Djuher-Rusdi), HMD-N (Maman Daning-Nurdin) dan Sae (Soenmandjaja-Ace Supeli) dikabarkan terus didekati Rahman dan Nu Sae. (Radar Bogor, 06/10/2008)
Di Dapil I (Kecamatan Cibinong) juru bicara pasangan HMD-N (Maman Daning-Nurdin) Arifudin menjadi calon legislatif Partai Golkar nomor urut tiga di bawah calon bupati sekaligus ketua DPD PG Kabupaten Bogor Fitri Putra Nugraha (Nungki) dan Bendahara DPD PG Kabupaten Bogor Mursidin. Artinya, jika Nungki menjadi bupati pada putaran kedua nanti, otomatis Arifudin berada di posisi kedua. (Radar Bogor, 06/10/2008)

KOMENTAR:
Di putaran pertama Pilbup Bogor mereka begitu berseteru dan berambisi untuk memenangkan Pilbup. Di putaran kedua mereka saling menjajaki kerjasama dan koalisi. Inilah buruknya demokrasi, selalu mengedepankan kepentingan pragmatis dan menghilangkan idealisme. Sehingga aturan dan kebijakan yang dihasilkan pun akan cenderung bersifat kompromistis.

Tidak ada komentar: